Usai melakukan pelatihan Korkot 2, Tim Capacity Bulding bekerjasama dengan National Trainer OC3 menyelenggarakan Pelatihan TOT Pemandu Nasional untuk Coching KBP 1, 2 dan 3 yang diselenggarakan pada tanggal 17 s/d 20 Juni 2010 bertempat di Wisma Baduy, LPMP Rangkasbitung Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Pelatihan ini diikuti oleh para Pemandu Nasional OC3-KMW Provinsi Banten, atara lain adalah Adnan, Ahmad Bahtiar, Barnadi, Cecep Efendi, Dewi Sopia, Elvita Fitriani, Khaerudin, Toto Tajudin dan Yumhi. Pelatihan ini di pandu oleh Nasional Trainer OC3, Abd. Jalla Suhaemi.
Materi yang di bahas pada pelatihan ini adalah: (1) Belajar dari pengalaman Nangkis, (2) KBP dan Penanggulangan Kemiskinan, (3) Membentuk dan mengelola KBP, (4) Mengenali PPA, (5) Model Pendekatan Pembangunan, (6) Analisa hasil PPA, (7) Review SPKD dan PJM Pronangkis Kota/Kabupaten. Kemudian penyusunan Rencana Kerja.
Coaching untuk Komunitas Belajar Perkotaan dimaskudkan agar para pemeduli penanggulangan kemiskinan yang tergabung di dalam KBP mempunyai pemahaman terhadap permasalahan kemiskinan, mampu mengembangkan alternatif pemecahan masalah dan bergerak melakukan kerja – kerja bersama dalam penanggulangan kemiskinan.
Coaching ini dibagai ke dalam 5 bagian yaitu :
Coaching ini dibagai ke dalam 5 bagian yaitu :
- Coaching KBP 1 yang membahas mengenai permasalahan kemiskinan di wilayah peserta, menganalisa program nangkis dan pemberdayaan yang selama ini dijalankan dan membangun komitmen gerakan penanggulangan kemiskinan melalui kegiatan KBP.
- Coaching KBP 2 yang membahas Pemetaan Kemiskinan Partisipatif (Partisipatory Poverty Assesment) yang membahas konsep dan metodologi PPA.
- Coaching KBP 3 yang membahas analisa kebijakan daerah, analisa PPA, review SPKD dan review PJM Pronangkis.
- Coaching KBP 4 yang membahas analisa program dan anggaran untuk penanggulangan kemiskinan
- Coaching KBP 5 yang membahas bagaimana gerakan KBP agar berkelanjutan.
Dari hasil diskusi yang berlangsung selama pelatihan, terdapat beberapa rekomendasi yang dapat di sampaikan, antara lain;
1. Agar P2KP Adv dan PNPM Reguler dapat bekerja sama, sehingga KMW dapat memantau rekan-rekan Adv seperti juga dilakukan ke reguler, termasuk memberi punishment.
2. Pelatihan seperti ini juga dihadiri oleh rekan-rekan dari P2KP Advance agar terjadi sinergisitas pendampingan siklus Kota kepada pemda dan tidak terjadi tumpang tindih kegiatan pendampingan.
3. Kebanyakan program yg ada adalah kekurangan dalam hal pendataan dan keterlibatan / partisipasi masyarakat serta transparasi/accountabilitas program. Kelemahan menjadikan kita untuk belajar agar program yg selanjutnya menjadi semakin baik. Ini harus dijelaskan kepada anggota KBP. Lalu masukkan ruh motivasi untuk dapat segera memulai tindakan nangkis dan siap-siapa saja yg terlibat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar